PEMBUATAN KOMPOS SKALA RUMAH TANGGA

 

PEMBUATAN KOMPOS 

SKALA RUMAH TANGGA

Oleh : Agus Bin Affan

Sampah menjadi problema dalam kehidupan kita, setiap rumah tangga pasti meyisakan sampah baik sampah organik maupun anorganik. Sampah organik antara lain sisa makanan, potongan sayur, kulit buah dan sisa makanan lainnya. Sedangkan sampah anorganik antara lain kertas, kardus, gelas dan botol plastik.

Sampah organik dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu kompos. Kompos merupakan hasil dekomposisasi  oleh  zat pengurai yaitu bakteri  dan jamur. Kompos sangat bermanfaat terutama bagi tanaman sebagai penyedia hara untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Penggunaan kompos juga dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu kompos juga dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air sehingga dapat mengatasi kemungkinan terjadinya banjir. Dan yang paling penting pembuatan kompos dapat mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah yang menumpuk.

Tahap Tahap Pembuatan Kompos

  1. Membuat formula fermentasi

Dalam mengelola sampah menjadi kompos diperlukan formula fermentasi yang terdiri dari 3 bahan yaitu EM (Efektif Mikroorganisme), Molase (Larutan Gula/ tetes tebu), dan air. Untuk 100kg sampah digunakan 10 ml EM, 10 ml Molase dan 1 Liter air. Sebaiknya persiapkan formulasi fermentasi 3 jam sebelum mengolah sampah, karena formula fermentasi akan berfungsi setelah didiamkan selama kurang lebih3 jam.

  1. Langkah Langkah Membuat Kompos

Pengolahan  sampah menjadi kompos relatif mudah dilakukan oleh setiap orang, asalkan ada kemauan dan kesadaran. Langkah awal dalam pembuatan kompos adalah  :

a.       Melakukan pemisahan antara sampah organik dan sampah anorganik.

b.      Setelah sampah organik terkumpul kemudian dicacah halus dengan menggunakan pencacah. Pencacahan dilakukan agar formula fermentasi tercampur merata dan untuk mempercepat pelapukan agar hasilnya semakin baik.

c.       Sampah yang sudah dicacah halus kemudian disempot dengan formula fermentasi hingga basah 80 %. Hal ini ditandai dengan tidak menetesnya air ketika cacahan diperas. Sambil diaduk tambahkan formula aktivator hingga merata.

d.      Campuran tersebut kemudian dimasukan kedalam tong komposter. Tong komposter diputar setengah lingkaran, lakukan minimal 3 kali sehari selama 5 hari.

e.       Setelah 5 hari kompos dikeluarkan dan diangin anginkan hingga kering. Letakkan dalam tempat yang terlindung dari sinar matahari dan hujan. Proses pengeringan dilakukan kurang lebih selama 5 hari.

f.       Selanjutnya kompos yang sudah kering diayak, siap di kemas dan digunakan. Masukkan kompos yang halus kedalam plastik atau karung.

  1. Prospek Usaha Kompos

Dampak negatif dari pemupukan kimia serta keterbatasan pupuk kimia menjadi faktor lakunya kompos di pasaran. Mayoritas penduduk indonesia yang ber matapencahian sebagai petani dan gemar berkebun menjadi pangsa pasar yang baik.


0 komentar:

Posting Komentar