Aplikasi Pestisida Tanaman Kedelai
Oleh Agus Bin Affan
Pestisida atau pembasmi hama adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu tanaman. Biasanya petani menggunakan pestisida ketika terjadi serangan hama penyakit pada tanaman kedelai, dengan meniadakan cara cara pengendalian hama dan penyakit tanaman yang ramah lingkungan. Misalnya dengan cara manual atau dengan pestisida hayati.
Penggunaan pestisida dengan bahan kimia beracun yang menjadi andalan petani dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman perlu ada aturan dalam penggunaannya, tidak boleh berlebihan. Menurut sifatnya pestisida ini ada dua macam yaitu sistemik dan racun kontak. Pestisida sistemik yaitu pestisida yang sifat racunnya dapat diserap oleh tanaman, sehingga tanaman tersebut mengandung racun. Pestisida sistemik tidak dianjurkan untuk aplikasi menjelang panen karena dikhawatirkan hasil panennya masih mengandung residu racun. Sedangkan pestisida racun kontak yaitu pestisida yang dapat membunuh hama tanaman apabila terkena langsung pada hama tersebut.
Macam-macam Jenis Pestisida
Berikut ini merupakan penjelasan tentang macam-macam jenis pestisida yang biasa digunakan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman.
- Insektisida
Insektisida adalah obat (bahan) kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa serangga.
- Fungisida
Fungisida adalah obat kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa jamur atau cendawan.
- Bakterisida
Bakterisida adalah obat kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa bakteri dan virus. Umumnya, bakteri yang telah menyerang tanaman akan sangat sulit untuk diberantas. Pemberian obat biasanya dilakukan pada tanaman yang belum terkena bakteri dengan dosis tertentu
- Herbisida
Herbisida adalah jenis pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma) seperti alangalang, rumput, dan eceng gondok.
- Rodentisida
Obat ini dibuat untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus. Penggunaan obat ini biasanya diberikan sebagai umpan yang dicampur dengan makanan lainnya. Akan tetapi, penggunaannya harus hati-hati karena dapat mematikan hewan ternak yang memakannya.
- Nematisida
Obat ini dibuat untuk memberantas hama tanaman jenis Nematoda atau cacing. Nematisida bersifat meracuni tanaman sehingga penggunaannya biasanya diberikan 3 minggu sebelum masa tanam tiba.
- Helisida
Obat ini digunakan untuk memberantas hama tanaman, seperti siput atau bekicot. Obat yang biasa digunakan adalah metaldehyde atau metadex dan mercaptometur.
Dalam aplikasi pestisida harus memperhatikan 6 tepat (tepat mutu, tepat sasaran, tepat jenis pestisida, tepat waktu, tepat dosis dan tepat cara penggunaan).
Tepat mutu ialah pestisida yang digunakan harus baik, terdaftar dan diijinkan oleh Komisi Pestisida. Jangan menggunakan pestisida yang tidak terdaftar, sudah kadaluarsa, rusak atau yang diduga palsu.
Tepat sasaran ialah pestisida yang digunakan harus berdasarkan jenis hama dan penyakit tanaman yang menyerang. sebelum menggunakan pestisida, langkah awal yang harus dilakukan ialah melakukan pengamatan untuk mengetahui jenis hama dan penyakit tanaman yang menyerang. langkah selanjutnya ialah memilih jenis pestisida yang sesuai dengan hama dan penyakit tanaman tersebut.
Tepat jenis pestisida, maksudnya suatu jenis pestisida belum tentu dianjurkan untuk mengendalikan semua jenis hama dan penyakit tanaman pada semua jenis tanaman. Oleh karena itu, dipilih jenis pestisida yang dianjurkan untuk mengendalikan suatu jenis hama dan penyakit tanaman pada suatu jenis tanaman. informasi tersebut dapat dilihat pada label atau kemasan pestisida.
Tepat waktu, maksudnya waktu penggunaan pestisida harus disesuaikan dengan populasi hama atau kondisi kerusakan yang ditimbulkannya apa telah mencapai ambang ekonomi. Selain itu, stadia pertumbuhan tanaman dan keadaan cuaca juga berpengaruh terhadap waktu penggunaan pestisida. Waktu penyemprotan pestisida bisa dilakukan pada pagi hari, tetapi lebih baik dilakukan pada sore hari karena pada umumnya hama dan penyakit tanaman (khususnya serangga hama) pada tanaman aktif pada sore/malam hari.
Tepat dosis/konsentrasi. Dosis atau konsentrasi pestisida yang digunakan mempengaruhi daya bunuh terhadap hama dan penyakit tanaman. penggunaan dosis yang tidak tepat akan mempengaruhi efikasi pestisida dan meninggalkan residu pada hasil panen sehingga membahayakan bagi konsumen. Tingginya dosis penggunaan pestisida dapat juga memacu timbulnya hama dan penyakit tanaman yang resisten terhadap pestisida yang digunakan.
Tepat cara penggunaan. Pada umumnya penggunaan pestisida dilakukan dengan cara disemprot. Sebelum dilakukan penyemprotan pestisida ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : Peralatan semprot (spuyer/nozel, alat semprot dan alat pelindung keamanan); dan Keadaan cuaca (intensitas sinar matahari, kecepatan angin dan kelembaban udara).