Kunjungan Bupati Klaten

Para petani Klaten di harapkan Untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Uji Multi Ketahanan Rojolele

Uji Multi lokasi Galur Muatan Rojolele

Methik Pari

tradisi kuno yang disebut "methik".

Panen Raya

Bupati Panen Raya di Cawas.

Panen Raya PADI


Klaten (salfamedia.com) — Bupati Klaten Sri Mulyani didampingi Kepala Deputi Tehnologi Energi Nuklir Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) RI, Suryantoro, Direktur Food and Agriculture Organization (FAO) atau Badan Pangan Dunia yang bernaung di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Mr Qu Liang dan Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Batan, Totti Tjiptosumirat, Kamis, 21 Maret 2019 menggelar tradisi wiwit sekaligus melakukan panen raya padi perdana di lahan padi yang dikembangkan melalui Agro Teckno Park di Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas.

Setiba dilokasi Bupati Klaten Hj Sri Mulyani didampingi jajaran Batan, Forkompinda dan pejabat setempat menyempatkan diri mengelilingi bentangan lahan padi yang siap panen sambil mengendarai kereta kelinci yang sudah siapkan, Setelah itu Bupati Klaten  Sri Mulyani bersama rombongan melakukan tradisi “ngguwaki” sebelum panen padi berupa menyebar aneka makanan ke sawah. Setelah itu Bupati Hj Sri Mulyani dan rombongan melakukan panen raya.

Kemudian Bupati didampingi dari jajaran Batan dan FAO selaku Badan Pangan Dunia melakukan wiwit. Pada acara wiwit Bupati Sri Mulyani membagikan makanan lengkap berupa nasi dan lauk pauk untuk dibagikan kepada anak-anak sekolah yang mengikuti acara wiwit.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengatakan, atas nama Pemkab Klaten mengucapkan terima kasih kepada jajaran Batan yang telah mendampingi dalam pengembangan Agro Teckno Park di Klaten. Khusus varietas Rojolele yang kini umur bisa lebih pendek yakni 110 hari dan tinggi batang 110 cm bisa dikawal sebagai produk unggulan Kabupaten Klaten. Ke depan beras Rojolele akan dibangun sentra beras di daerah Delanggu sehingga masyarakat luas bisa menikmati beras yang pulen, enak dan wangi hasil pemuliaan Batam.

Sri Mulyani juga memastikan kalau produkfitas padi Klaten sangat bagus bahkan surplus. Hasil panen padi di Klaten tahun 2018 tercatat ada 431 ribu ton. Cadangan padi yang tersimpan ada 256 ribu ton sedangkan tingkat kebutuhan masyarakat 125 ribu ton. Sehingga bisa dipastikan tahun 2018 produktifitas beras Klaten surplus 131 ribu ton.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Klaten, Sunarno dalam laporannya mengatakan, Agro Techno Park atau ATP yang ada di Kabupaten Klaten ini merupakan Collaborating Center pertanian terpadu dengan berbasis keunggulan potensi lokal dan di Indonesia ada di 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Klaten, Polewalimandar dan Musirawas. Aplikasi Iptek Nuklir dengan Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengembangan Pertanian Terpadu Kabupaten Klaten yaitu dengan pembentukan Kawasan ATP.

Dikatakan, kegiatan pengembangan padi dengan ATP di Klaten ini dimulai pada tahun 2015 dan saat ini memasuki tahun kelima atau tahun terakhir dari program kegiatan ATP di Desa Sentono, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten.

“Program ATP berbasis keunggulan potensi lokal yaitu Padi, Kedelai dan Penggemukan Ternak Sapi sebagai plasma ATP dan di Balai Benih Tanaman yang berada di Humo sebagai inti ATP. Program ATP sangat membantu Klaten dalam rangka swasembada beras dan sebagai penyangga pangan Provinsi Jawa Tengah,”ucapnya.