Kunjungan Bupati Klaten

Para petani Klaten di harapkan Untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Uji Multi Ketahanan Rojolele

Uji Multi lokasi Galur Muatan Rojolele

Methik Pari

tradisi kuno yang disebut "methik".

Panen Raya

Bupati Panen Raya di Cawas.

Uji Multi Ketahanan Rojolele

Klaten (salfamedia.com) – Uji Multi lokasi Galur Muatan Rojolele Tahun 2018  dilaksanakan di persawahan milik Wagito,  anggota Kelompok Tani (Poktan) Ngudi Rejeki Desa Karangasem,  Kecamatan Cawas ini mulai memasuki panen. Adapun poses uji multi dengan 10 jenis varietas Rojolele meliputi uji ketahanan hama, wereng, dan bakteri.

Rojolele ini di uji terhadap ketahanan wereng, hama dan bakteri sehingga bisa menjadi varietas nasional, juga ditanam oleh masyarakat.

Diungkapkan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Cawas,  Wuri Hamdahani,  program Uji Multi rojolele merupakan program Pemerintah Kabupaten Klaten, anggaran dari Bappeda bekerjasama dengan BATAN.

“Dari 10 varietas itu memiliki usia panen lebih pendek dari Rojolele sebelumnya. Padi Rojolele yang umumnya baru bisa dipanen usia 155 hari kini sudah dapat dipanen pada usia 115 hari, ketinggian tanaman juga berkurang, dari 150-155 cm menjadi 105-125 cm, ” ucap Wuri.

Wuri mengakui, usia panen Rojolele yang terlalu lama menjadi alasan petani enggan menanam padi jenis tersebut.

”Karena terlalu lama sampai panen, 155 hari. Padahal padi jenis biasa bisa dipanen 3 bulan (120 hari). Maka penelitian diutamakan (varietas) cepat panen, (ketinggian tanaman) pendek, beras menthes, anakan banyak, dan bersih,” urai dia.

Dari 10 varietas Rojolele, tiap rumpun memiliki minimal 16-24 anak. Setiap malai bisa lebih dari 98 biji. Citarasa nasi Rojolele  tetap pulen, enak, dan wangi. Sama seperti nasi Rojolele di era kejayaan puluhan tahun lalu.

Ia berpesan kepada semua pihak ikut mendukung, mensukseskan program mulai dari Camat, Kades, PPL, Babinsa, Poktan, semua mengawal sehingga benih tidak sampai keluar dalam bentuk gabah.

Sementara itu Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 20/Cawas,  Didik Triyanta, berharap dengan kajian dan uji karakteristik di wilayah ini, para petani beralih ke varietas rojolele semua, karena selain tahan hama berasnya pulen dan enak.