KLATEN, suaramerdeka.com - Petani di Kabupaten Klaten mulai masuk masa panen padi musim tanam (MT) I tahun 2018. Beberapa wilayah mulai panen serentak di awal bulan Maret.
Camat Cawas, Muh Nasir mengatakan lahan di wilayahnya mulai masuk puncak masa panen pekan ini. '' Yang sudah dipanen beberapa hari ini sekitar 503 hektare,'' ungkapnya, Sabtu (3/3).
Menurut Nasir, total luas lahan padi di Kecamatan Cawas mencapai 2.318 hektare dengan berbagai jenis varietas. Dari hasil pendataan sementara, produksi gabah cukup tinggi sebab mencapai 8, 06 ton per hektare. Angka itu di atas rata-rata panen MT sebelumnya yang hanya sampai tujuh ton. Harga gabah kering dari petani mencapai Rp 4.300/ kilo gram.
Untuk panen selanjutnya pemerintah kecamatan optimistis akan di atas angka delapan ton sebab tingkat kekeringan semakin baik seiring berkurangnya hujan. Di Kecamatan Cawas tahun ini sempat direndam banjir merata di semua wilayah. Sempat ada kekhawatiran akan banyak gagal panen tetapi dengan upaya keras semua komponen bersama petani, masa sulit itu terlewati.
Banjir tidak terlalu berdampak bahkan tanaman lebih subur dibandingkan sebelumnya. Kecamatan Cawas merupakan daerah penyangga beras kabupatensehingga padi tetap menjadi andalan petani. Di Kecamatan Wedi, petani pun mulai masuk panen.
Dapat Asuransi
Menurut Camat Wedi, Kukuh Riyadi beberapa desa sudah mulai panen. Namun diakuinya ada beberapa desa yang tidak maksimal sebab direndam banjir bulan November 2017 lalu. '' Ada sebagian tanaman yang mati dan petani mendapat asuransi,'' katanya.
Meskipun dari sisi tanaman bagus tetapi di desa tertentu yang rusak akibat banjir, panen tidak bisa maksimal. Marimin, petani warga Desa Balak, Kecamatan Cawas mengatakan kondisi tanaman tahun ini jauh lebih bagus dibandingkan panen, sebelumnya.
Meskipun sempat direndam banjir tetapi hanya berlangsung sehari. Justru banjir membawa kesuburan di lahan yang hampir merata di semua wilayah Kecamatan Cawas. '' Yang dikhawatirkan petani hanya curah hujan saat ini,'' jelasnya.
Saat ini hujan masih terus turun dan jika disertai angin akan berdampak pada ketahanan padi. Apabila ambruk saat akan panen, harga bisa jatuh. Belum lagi jika ada patah leher yang biasa muncul saat musim hujan.
Plt Kepala Dinas PertanianKetahanan Pangan dan Perikanan Pemkab Klaten, Bambang Sigit Sinugrohomenjelaskan sejak awal diprediksi panen akan mulai awal bulan Maret. Secara umum, panen tahun ini bagus sebab tidak ada hama yang dominan.
(Achmad Hussain /SMNetwork /CN19 )
0 komentar:
Posting Komentar