Kunjungan Bupati Klaten

Para petani Klaten di harapkan Untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Uji Multi Ketahanan Rojolele

Uji Multi lokasi Galur Muatan Rojolele

Methik Pari

tradisi kuno yang disebut "methik".

Panen Raya

Bupati Panen Raya di Cawas.

Gerakan Pengendalian OPT

CAWAS, KLATEN, suaramerdeka.com - Babinsa Koramil 20 Cawas, PPL bersama Kelompok tani Barepan mengadakan gerakan massal pengendalian hama penggerek batang di lokasi persemaian Barepan Kecamatan Cawas Kabutapen Klaten, Jumat (14/12) 
Kegiatan pengendalian hama tanaman penggerek batang dilakukan secara massal dan serentak di persemaian di wilayah barepan dilakukan oleh kelompok tani Bakti tani dan Karya tani sebanyak -+ 25 petani yang hadir.
Dikatakan oleh koordinator Penyuluh Bpp Cawas Slamet Mulyono, gerakan massal penyemprotan dan pengendalian hama tersebut sebagai tindakan antisipasi dalam rangka mencegah serangan hama penggerek batang di lahan pertanian sekitarnya sehingga tidak meluas dan menyerang lahan yang lain.
Sementara itu, Danramil 20 Cawas Kapten Inf Ghofar Afrozi meminta seluruh babinsa jajarannya untuk lebih intensif turun ke lapangan bersama PPL diwilayah masing - masing untuk mendeteksi dan mencegah tanaman di serang hama apalagi dalam masa persemaian.
Diharapkan dengan kegiatan penyemprotan dan pengendalian massal dapat mengantisipasi meluasnya serangan hama yang menyerang tanaman padi, sehingga tanaman bisa di tanam dan tumbuh maksimal sesuai yang di hapapkan petani.
Selain itu dengan kerjasama yang harmonis antara Babinsa, PPL dan Petani akan terjalin komunikasi yang harmonis sehingga pencapaian swasembada pangan dapat terwujud.
Hadir dalam kegiatan gerakan massal penyemprotan tersebut antara lain Koordinator Penyuluh Bpp Cawas Slamet Mulyono, Kepala Desa Barepan Irmawan Andriyanto dan perangkat Desa, Mantri  Tani Cawas Tutwuri Handayani,  Babinsa Koramil 20 Cawas Serma Saroni dan Sertu Suyono, PPL Kecamatan Cawas, Bhabinkamtibmas Desa Barepan serta Kelompok tani Barepan.

PERTEMUAN RUTIN KTNA SEBAGAI AJANG SILATURAHMI DAN WADAH SERAP ASPIRASI TINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI


KLATEN – Pertemuan rutin Kontak tani Nelayan Andalan ( KTNA ) merupakan forum bagi petani untuk menyerap dan menyampaikan aspirasi guna meningkatkan kesejahteran petani,Bertempat di Balai Desa Bawak Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten, Rabu (17/10/2018)
Tampak hadir dalam pertemuan tersebut Camat Cawas Drs. Much Nasir, MM, UPTD wilayah III Pedan Ibu Sri Suratmi, Ketua KTNA Cawas Ir. Ngadiyana, Ketua PPL beserta Anggota, Mantri tani, Babinsa Koramil 20 Cawas, Ketua Gapoktan, Ketua Poktan dan Undangan lainya.
Dalam sambutanya Camat Cawas Drs. Much Nasir mengharapkan bahwa pertemuan KTNA sebagai ajang Silaturahmi dan sebagai upaya untuk meningkatkan kemajuan dalam bidang pertanian,
Selanjutnya Much Nasir juga mengajak agar mengkontrol aliran sungai diwilayah masing-masing apabila mampet atau kotor segera adakan kegiatan pembersihan dengan gotong royong.
” Sarana dan prasarana yang ada di kelompok tani harus diberdayakan agar kelompok tani bisa maju  mandiri dan berdaya saing,” tukasnya.
Mantri Tani Ibu Tut Wuri Handayani dalam paparanya mengajak dan mengimbau kepada Kelompok tani agar membuat laporan LPJ Kedelai baik yang APBN dan APBD, Daftar penerima pupuk dan benih, harus ada foto dokumentasi Tandur dan panen, selain itu agar yang mengajukan daftar penerima AUTP.
Sementara itu Sertu Edi Suranto Babinsa Koramil 20 Cawas mengatakan bahwa pemerintah memberikan perhatian yang luar biasa dengan diterimanya prasarana dan sarana baik Alsintan dan distribusi benih dan Pupuk.
Babinsa berharap agar Alsintan yang telah di terima di masing-masing kelompok betul -betul di rawat dan di Inventarisir dengan baik perhatikan dalam perawatanya.
Selain itu tak kalah pentingnya membudayakan  tertib administrasi sesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan trasparan kepada petani.
Ketua KTNA Ir. Ngadiyana mengucapkan  terimakasih kepada nara sumber kegiatan KTNA di Desa Bawak berjalan lancar diharapkan dapat menyerap dan sebagai wadah aspirasi guna meningkatkan kesejahteraan petani.
(Penramil Cawas )
 Sumber : www.detikperistiwa.com

Penyakit pada tanaman kedelai


Penyakit pada tanaman kedelai
Oleh : Slamet Mulyana, SP.

Dalam pertanian, penyakit adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik, dan ke dalamnya praktis adalah semua penyakit  yang menyebabkan kerugian dalam pertanian.. Oleh karena itu hampir semua jenis tanaman baik yang dibudidayakan maupun yang berfungsi sebagai gulma selalu diganggu oleh kehadiran penyakit  tersebut dan yang lebih meresahkan lagi penyakit ini karena bentuknya kecil sulit dilihat secara  langsung dan hanya bias diketahui dari gejala seranganya. Hal ini menyebabkan sering terlambatnya pengendalian.
1.    Karat Daun
Penyebab penyakit karat daun adalah cendawan Phakopsora Pachyrhizi. Penyakit karat daun biasanya mulai menyerang pada saat tanaman kedelai berumur 3 – 4 minggu. Penyakit ini banyak menyerang tanaman kedelai pada musim penghujan dengan kelembaban yang tinggi. Penyebaran penyakit karat daun dibantu oleh angin dan manusia.
Gejala serangan penyakit karat daun adalah terdapat bintik-bintik kecil dibawah permukaan daun kedelai. Lama-kelamaan akan berubah menjadi bercak-bercak berwarna coklat. Serangan menyebabkan kerontokan daun kedelai dan polong hampa. Serangan biasanya dimulai dari daun bawah / daun tua,
Pengendalian :
1. Varietas toleran (Burangrang, Bromo, Nanti, Argomulyo,
     Pangrango)
2. Aplikasi triadimefon dan mankozeb
3. Aplikasi minyak cengkeh 10%
4. Aplikasi BIO-LEC

2. Busuk Batang
  Busuk batang disebabkan oleh cendawan Phytium Sp. Cendawan menyerang batang tanaman kedelai dan menyebabkan batang berwarna kuning kecoklatan dan basah. Batang tanaman kedelai yang terinfeksi akan membusuk dan mati.
Pengendalian :
– Menggunakan benih unggul yang tahan
– Mengatur jarak tanam yang tidak terlalu rapat
– Sanitasi dan menjaga kebersihan lahan
– Drainase yang baik
– Penyemprotan fungisida score, antracol, dithane atau cozeb.

3. Bercak Daun Target Spot (Corynespora cassiicola)
Penyakit bercak daun target spot terjadi pada kondisi kelembaban yang tinggi. Serangan pada batang dan akar terjadi pada awal fase pertumbuhan. Patogen bertahan pada batang, akar, biji dan didalam tanah. Didalam tanah patogen mampu bertahan selama lebih dari 2 tahun. Pada cuaca kering penyakit ini tidak mudah berkembang dan menyebar.
Pengendalian :
– Penggunaan varietas yang toleran terhadap penyakit bercak
   daun target spot
– Sanitasi dan menjaga kebersihan area tanaman
– Mengatur jarak tanam, jarak tanam yang terlalu rapat akan 
   meningkatkan kelembaban
– Memusnahkan tanaman terinfeksi
– Penyemprotan fungisida benomil, korotanil atau kaptan.

HAMA UTAMA TANAMAN KEDELAI


HAMA UTAMA TANAMAN KEDELAI
Oleh : Slamet Mulyana, SP.

  Dalam pertanian, hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik, dan ke dalamnya praktis adalah semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian. Serangga termasuk bagian dari hama yang merupakan kelompok organisme yang paling beragam jenis dan selalu mendominasi populasi mahluk hidup di muka bumi, baik yang hidup di bawah,pada dan di atas permukaan tanah. Oleh karena itu hampir semua jenis tanaman baik yang dibudidayakan maupun yang berfungsi sebagai gulma selalu diganggu oleh kehadiran serangga hama tersebut. Dengan demikian dalam proses produksi , masalah hama tersebut tidak bisa diabaikan, karena akan mempengaruhi produksi secara kualitatif maupun kuantitatif dan mampu merurunkan produksi sebesar 20,7%, bahka menyebabkan kegagalan panen, kalau tidak dilakukan pengendalian secara efektif.
Untuk mengendalikan hama harus digunakan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Dalam konsep tersebut, pengendalian hama dengan insektisida merupakan salah satu taktik yang digunakan bilamana perlu serta diintegrasikan dengan taktik pengendalian lain. Tujuan pengendalian adalah :
untuk memaksimumkan keuntungan pendapatan, targetnya adalah beberapa jenis hama, dasar yang digunakan adalah ambang kendali hama, dan caranya adalah dengan menurunkan kepadatan populasi hama melalui berbagai taktik pengendalian.
Hama merupakan salah satu kendala dalam usaha meningkatkan hasil panen kedelai. Ada 111 jenis hama kedelai yang telah diketahui di lndonesia, beberapa di antaranya adalah hama pemakan daun. Hama pemakan daun yang berstatus penting atau agak penting ada empat jenis yakni kumbang daun (Phaedonia inclusa Stal.), penggulung daun (Lamprosema indicata F.), ulat iengkal (Chrysodeixis chalcites Curt,), dan ulat grayak Spodoptera lituraF.). Kerusakan daun akibat serangan hama pemakan daun mengganggu proses fotosintesis yang akhirnya mengakibatkan kehilangan hasil panen.
Dalam konsep PHT, ada empat elemen yang mendasari komponen pengendalian hama, yakni bioekologi, pengendalian alamiah, ambang kendali, dan teknik penarikan contoh populasi hama. Di dalam makalah ini, keempat elemen tersebut akan dibahas sebagai dasar untuk menentukan komponen pengendalian hama pemakan daun kedelai.

Hama Pada Tanaman Kedelai
Kedelai merupakan komoditas yang sangat strategis dan memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat dan perekonomian Indonesia. Tahu, tempe, kecap, dan tauco sebagai produk pangan olahan yang berbahan baku kedelai selalu dihadirkan di meja makan hampir di seluruh rumah tangga Indonesia, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya petani perlu memahami tentang pengendalian hama dan penyakit utama tanaman kedelai. Tanaman kedelai ingin hasil yang memuaskan serta biji yang berkualitas.Hama tanaman kedelai bagi petani harus diperhatikan. Banyak hasil panen yang tidak melimpah gara2 kurangnya informasi hama tanaman kedelai.
Berikut hama-hama yang terdapat pada tanaman kedelai :
1.     Lalat kacang (Ophiomyia Phaseoli)
Lalat bibit biasanya menyerang benih kedelai yang baru ditanam dan belum tumbuh. Benih yang terserang terdapat lubang-lubang kecil bekas gigitan. Serangan bisa menyebabkan benih tidak tumbuh dan membusuk. Hama ini juga menyerang tanaman muda yang baru tumbuh, gejalanya terlihat jika terdapat daun yang berlubang-lubang tidak beraturan.Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi lahan dan pergiliran tanaman. Benih dicampur dengan insektisida lannate atau metindo sebelum ditanam. Campurkan 10 kg benih dengan 100 gram insektisida tersebut. Pengendalian dengan penyemprotan dilakukan jika lalat bibit menyerang tanaman yang baru tumbuh/tanaman muda.
2. Ulat Grayak  (Spodotera litura F)
Ulat grayak menyerang dan merusak seluruh bagian tanaman, mulai dari daun, batang dan buah. Serangan ulat grayak jika sudah terlanjur parah akan menyebabkan tanaman mati dan mengering.
Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik, pergiliran tanaman dan penyemprotan insektisida. Gunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut
3. Penggulung Daun (Lamprosema Indiva F)
   Hama penggulung daun menyerang dan merusak daun tanaman kedelai. Gejala serangan terlihat jika terdapat daun-daun tanaman kedelai yang menggulung. Hama ini terdapat pada daun yang menggulung tersebut, kemudian akan memakan daun dan tulang daun dan menyebabkan daun menjadi rusak.
Pengendalian dapat dilakukan dengan rotasi tanaman, sanitasi dan penyemprotan insektisida. Penyemprotan bisa dilakukan dengan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.
4. Ulat Jengkal (Chryssodeixis chalcites Esp)
Ulat jengkal adalah pemangsa segala jenis tanaman (polifag). Larva ulat jengkal menyerang seluruh bagian tanaman, terutama daun muda. Serangan mengakibatkan daun-daun yang rusak berlubang-lubang tidak beraturan
Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik dan penyemprotan insektisida regent, matador, decis, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali.
5.Penggerek Buah/Penggerek Polong (Etiella zinckenella treit)
   Hama ini menyerang polong dan tinggal didalamnya. Serangangan menyebabkan polong menjadi busuk dan rusak.
Pengendalian dapat dilakukan dengan rotasi tanaman, sanitasi dan penyemprotan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.
6. Ulat Buah/Ulat Polong (Heliothis armigera Hbn)
Ulat polong memiliki tipe serangan yang mirip dengan penggerek polong, yaitu tinggal didalam polong dan memakannya. Sehingga menyebabkan polong berlubang dan rusak.
Pengendalian dilakukan dengan penanaman serempak, sanitasi, rotasi tanaman dan penggunaan insektisida. Penyemprotan bisa dilakukan dengan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali. Gunakan dosis sesuai rekomendasi yang tetera pada kemasan insektisida tersebut.
7. Kutu Daun (Aphids)
 Kutu daun menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun dan menyebabkan daun tanaman menjadi keriting. Serangan kutu daun mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil dan menurunkan produktifitas.
Pengendalian : dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik, rotasi tanaman    dan     penyemprotan     insektisida    berbahan     aktif abamectin.  Beberapa   jenis   insektisida   dengan    bahan   aktif abamectin antara  lain  demolish,  bamex,  numectin,  promectin, atau agrimec.
8.. Kepik Hijau (Nezara Viridula)
               Kepik   hijau   biasanya    bergerombol   dibalik   daun. Hama ini menyerang   dan   merusak   polong   dan   menyebabkan  polong mengempis dan kering.
Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan  insektisida berbahan  aktif   metomil   yang    dicampur   dengan  insektisida berbahan   aktif   profenofos.   Lakukan  penyemprotan pada pagi hari dengan interval 3 hari sekali.

Mars Penyuluhan Pertanian Indonesia



Mars Penyuluhan Pertanian Indonesia

Penyuluh Pertanian Indonesia
Mangabdi Bagi Bumi Ibu Pertiwi
Berbakti 'Tuk Negri Zamrud Katulistiwa
Negri Indah Gemah Ripah Loh Jinawi

Penyuluh Pertanian Indonesia
Beriman Dan Bertaqwa Didalam Karsa
Menjadi Mitra Petani Berkarya
Menggapai Cita-Cita


Reff:
Bangkitkan Penyuluhan Pertanian
Tingkatkan Motivasi Dan Inovasi
Karsa Yang Tinggi Rekayasa Teknologi
Karya Yang Unggul Usahatani Terpadu

Petani Sejahtera Dan Tangguh
Pertanian Pun Maju
Petani Sejahtera Dan Tangguh
Pertanian Pun Maju

Sekolah Lapang Tanaman Kedelai

Cawas (3/8) Kelompok tani cawas melakukan kegiatan sekolah lapang di areal tanaman kedelai. Sekolah lapang ini dilakukan dibeberapa titik lokasi di kecamatan cawas, antara lain Desa Karangasem, Barepan, Kedungampel, Mlese, dan japanan. Setiap kelompok tani pelaksana membawahi 6 kelompok tani sebagai pesertanya. kegiatan ini dalam rangka untuk mendukung UPSUS PAJALE (Upaya Khusus Padi Jagung Kedele), supaya meningkatnya produksi atau hasil tanaman pangan yang diusahakan petani. (IA)

Gerakan Pengendalian OPT Pangan

Cawas (31/7) Kelompok Tani Sumber Agung Desa Pakisan melakukan Gerdal (Gerakan Pengendalian) Organisme Penggangggu Tanaman. Sebanyak 50 petani melakukan gerakan serentak pengendalian untuk tanaman kedelai. Gerakan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya serangan OPT. Adapun gerakan untuk usia tanaman 30 HST ini menggunakan PGPr dan Corin.

Drs. Much. Nasir, MM selaku Camat Cawas dalam memberikan sambutannya sangat memberikan apresiasi terhadap "Gerdal" ini. Dimana pengendalian OPT dilakukan bersama sama, serentak, tidak egois masing masing petani. Harapannya cawas dapat menjadi penyangga kedelai di tingkat kabupaten bahkan jawa tengah.

"Gerdal" ini untuk mengamankan produksi tanaman pangan, agar swasembada pangan dapat tercapai. Apabila tanaman sehat maka hasilpun meningkat. [IA]

Uji Multi Ketahanan Rojolele

Klaten (salfamedia.com) – Uji Multi lokasi Galur Muatan Rojolele Tahun 2018  dilaksanakan di persawahan milik Wagito,  anggota Kelompok Tani (Poktan) Ngudi Rejeki Desa Karangasem,  Kecamatan Cawas ini mulai memasuki panen. Adapun poses uji multi dengan 10 jenis varietas Rojolele meliputi uji ketahanan hama, wereng, dan bakteri.

Rojolele ini di uji terhadap ketahanan wereng, hama dan bakteri sehingga bisa menjadi varietas nasional, juga ditanam oleh masyarakat.

Diungkapkan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Cawas,  Wuri Hamdahani,  program Uji Multi rojolele merupakan program Pemerintah Kabupaten Klaten, anggaran dari Bappeda bekerjasama dengan BATAN.

“Dari 10 varietas itu memiliki usia panen lebih pendek dari Rojolele sebelumnya. Padi Rojolele yang umumnya baru bisa dipanen usia 155 hari kini sudah dapat dipanen pada usia 115 hari, ketinggian tanaman juga berkurang, dari 150-155 cm menjadi 105-125 cm, ” ucap Wuri.

Wuri mengakui, usia panen Rojolele yang terlalu lama menjadi alasan petani enggan menanam padi jenis tersebut.

”Karena terlalu lama sampai panen, 155 hari. Padahal padi jenis biasa bisa dipanen 3 bulan (120 hari). Maka penelitian diutamakan (varietas) cepat panen, (ketinggian tanaman) pendek, beras menthes, anakan banyak, dan bersih,” urai dia.

Dari 10 varietas Rojolele, tiap rumpun memiliki minimal 16-24 anak. Setiap malai bisa lebih dari 98 biji. Citarasa nasi Rojolele  tetap pulen, enak, dan wangi. Sama seperti nasi Rojolele di era kejayaan puluhan tahun lalu.

Ia berpesan kepada semua pihak ikut mendukung, mensukseskan program mulai dari Camat, Kades, PPL, Babinsa, Poktan, semua mengawal sehingga benih tidak sampai keluar dalam bentuk gabah.

Sementara itu Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 20/Cawas,  Didik Triyanta, berharap dengan kajian dan uji karakteristik di wilayah ini, para petani beralih ke varietas rojolele semua, karena selain tahan hama berasnya pulen dan enak.

Antisipasi Hama Padi

Barepan (19/3) Petani di desa Barepan melakukan antisipasi terhadap serangan hama wereng batang coklat (WBC). Hal ini dilakukan karena musim taman satu kemarin beberapa lahan di areal persawahan Desa Barepan terkena spot-spot serangan hama WBC. Upaya pengendalian di persemaian dilakukan karena lebih efektif dibandingkan ketika bibit sudah ditanam. Di lahan persemaian, luas lahan yang dikendalikan lebih kecil dibanding bila sudah dipindah tanam. 

Wereng Batang Coklat menjadi hama yang paling ditakuti petani karena dampak kerusakan akibat hama ini membawa kerugian yang besar, mengingat jenis serangannya yang cepat menyebar dan menurunkan hasil produksi sangat banyak. Sering kali gejala awal serangannya tidak terlihat jelas oleh petani, mengingat usia petani rata-rata masuk usia tua, sehingga indra penglihatan kurang mampu melihat dengan baik. Peran serta petugas pengamat hama menjadi sangat penting dalam situasi ini.

Kegiatan Antisipasi ini dapat berjalan dengan baik berkat kerjasama antara pengurus kelompok tani, PPL, POPT serta pemerintah Desa Barepan. Setelah dua sampai tiga hari diamati perkembangan dari penyemprotan Beuveria Bassiana pada lahan persemaian. Bila ditemukan WBC atau walang yang terbungkus miselia putih / jamur menandakan bahwa aplikasi  Beuveria Bassiana berhasil menginveksi WBC dan walang. [N]

Pelatihan Agensia Hayati

Cawas (7/3) Pelatihan Agens Hayati Kelompok tani Mardi Tani Desa Burikan, kegiatan ini dilakukan 5 kali pertemuan yang dimulai pada pekan ini. Pertemuan direncanakan tiap pekan sekali tiap hari rabu di rumah Bp. Slamet Raharjo selaku ketua kelompok tani.

Peserta pelatihan sebanyak 25 orang dari unsur petani anggota kelompok tani. Dalam pertemuan perdana ini disampaikan kontrak pembelajaran selama kegiatan pelatihan, pengertian organisme pengganggu tanaman serta kesuburan tanah baik teori dan praktik.

Sebagai tim pemandu terdiri dari petugas POPT Kabupaten, UPTD III Pedan, dan Penyuluh Cawas. Bp. Sunarno, SP sebagai pemandu lapang menyampaikan bahwa bahan pembuatan agensia hayati banyak tersedia di sekitar kita. Kita bisa mengolahnya menjadi bahan yang bermanfaat dalam bidang pertanian untuk meningkatkan produksi. [IA]

Masuk Panen Raya, Petani Berharap Harga Bagus

KLATEN, suaramerdeka.com - Petani di Kabupaten Klaten mulai masuk masa panen padi musim tanam (MT) I tahun 2018. Beberapa wilayah mulai panen serentak di awal bulan Maret.

Camat Cawas, Muh Nasir mengatakan lahan di wilayahnya mulai masuk puncak masa panen pekan ini. '' Yang sudah dipanen beberapa hari ini sekitar 503 hektare,'' ungkapnya, Sabtu (3/3).

Menurut Nasir, total luas lahan padi di Kecamatan Cawas mencapai 2.318 hektare dengan berbagai jenis varietas. Dari hasil pendataan sementara, produksi gabah cukup tinggi sebab mencapai 8, 06 ton per hektare. Angka itu di atas rata-rata panen MT sebelumnya yang hanya sampai tujuh ton. Harga gabah kering dari petani mencapai Rp 4.300/ kilo gram.

Untuk panen selanjutnya pemerintah kecamatan optimistis akan di atas angka delapan ton sebab tingkat kekeringan semakin baik seiring berkurangnya hujan. Di Kecamatan Cawas tahun ini sempat direndam banjir merata di semua wilayah. Sempat ada kekhawatiran akan banyak gagal panen tetapi dengan upaya keras semua komponen bersama petani, masa sulit itu terlewati.

Banjir tidak terlalu berdampak bahkan tanaman lebih subur dibandingkan sebelumnya. Kecamatan Cawas merupakan daerah penyangga beras kabupatensehingga padi tetap menjadi andalan petani. Di Kecamatan Wedi, petani pun mulai masuk panen.

Dapat Asuransi

Menurut Camat Wedi, Kukuh Riyadi beberapa desa sudah mulai panen. Namun diakuinya ada beberapa desa yang tidak maksimal sebab direndam banjir bulan November 2017 lalu. '' Ada sebagian tanaman yang mati dan petani mendapat asuransi,'' katanya.

Meskipun dari sisi tanaman bagus tetapi di desa tertentu yang rusak akibat banjir, panen tidak bisa maksimal. Marimin, petani warga Desa Balak, Kecamatan Cawas mengatakan kondisi tanaman tahun ini jauh lebih bagus dibandingkan panen, sebelumnya.

Meskipun sempat direndam banjir tetapi hanya berlangsung sehari. Justru banjir membawa kesuburan di lahan yang hampir merata di semua wilayah Kecamatan Cawas. '' Yang dikhawatirkan petani hanya curah hujan saat ini,'' jelasnya.

Saat ini hujan masih terus turun dan jika disertai angin akan berdampak pada ketahanan padi. Apabila ambruk saat akan panen, harga bisa jatuh. Belum lagi jika ada patah leher yang biasa muncul saat musim hujan.

Plt Kepala Dinas PertanianKetahanan Pangan dan Perikanan Pemkab Klaten, Bambang Sigit Sinugrohomenjelaskan sejak awal diprediksi panen akan mulai awal bulan Maret. Secara umum, panen tahun ini bagus sebab tidak ada hama yang dominan.

(Achmad Hussain /SMNetwork /CN19 )

"Methik Pari" Kelompok Tani Tani Mulyo Balak

Cawas (1/3) para petani di kelompok tani Tani Mulyo Desa Balak yang mulai panen masih melaksanakan tradisi kuno yang disebut "methik". Secara modern "methik" bisa diartikan sebagai pesta panen padi para petani. Tradisi ini sudah dilakukan dari jaman dulu dan menjadi warisan tradisi masyarakat tani sebagai bentuk syukur kepada Tuhan yang mahakuasa atas panen yang boleh dilakukan setelah lebih dari tiga bulan menanam padi.

"Methik" padi kali ini dilaksanakan di lahan sawah Barat Dk. Balak, Balak, Cawas. Tampak dalam kegiatan terebut Muspika Kecamatan Cawas, Drs. Much Nasir, MM yang didampingi Danramil Cawas Kapten Infantri Abdul Ghofur dan Kapolsek AKBP. Hanggono, mereka hadir bersama dengan anggotanya, segenap Penyuluh Pertanian Lapangan BPP Kecamatan Cawas, Kepala Desa Balak dan perangkatnya, para pengurus dan anggota kelompok tani Tani Mulyo Balak.

Setelah diawali dengan doa syukur, mereka makan bersama dengan menu khas "methik" yang terdiri dari nasi, urap, ayam bakar asap, teri, buah-buahan, aneka umbi-umbian dan jajanan pasar. Makanan-makanan tersebut adalah makanan khas yang secara turun-temurun tetap disajikan dalam tradisi "methik" ini.

Tampak keakraban antara pemangku jabatan dan ratyat tani, melebur menjadi satu dalam sukacita panen. [N]

RAT Gapoktan Marsudi Makmur

Cawas (27/2) Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Gapoktan Marsudi Makmur Desa Mlese melakukan Rapat Akhir Tahun (RAT) di Balai Desa Mlese. Sampai saat ini petani yang memanfaatkan dana PUAP ini sebanyak 84 orang. Selama beroperasional selama 7 tahun ini tentu saja ada pasang surutnya, dan kondisi ini dirasakan 3 tahun terakhir ini ungkap Suwarno selaku Ketua Gapoktan Marsudi Makmur. 

Kegiatan RAT ini dilaksanakan tiap tahun sekali dan biasanya dilaksanakan tiap bulan januari, karena ada pergantian pengurus yang mengundurkan diri dan meninggal dunia maka RAT mundur satu bulan dari yang direncanakan. Dalam kesempatan RAT ini direncakan dalam hal menangani Tunggakan Merah dan meningkatkan partisipasi masyarakat tani dalam simpan pinjam di LKMA Gapoktan Marsudi Makmur. [IA]


Pertemuan KTNA Cawas

CAWAS - Rabu ( 21/2/2018) Balai Desa Kedungampel di laksanakan pertemuan rutin KTNA kecamatan Cawas Kab.Klaten.

Dalam pertemuan KTNA dihadiri oleh Ibu Hartiyem ( Kasi PMD kec. Cawas ), Ibu Sutarni ( UPTD Pertanian Wil. III ) Pedan, Ketua KTNA ( Bpk. Ngadiyono), Koordinator PPL (Bpk Slamet Mulyana), Babinsa Sertu Didik Triyanta, PPL sekecamatan Cawas, Perangkat desa Kedungampel, Gapoktan Poktan sekecamatan Cawas dan dihadiri -+ 50 Petani.

Pertemuan KTNA yang berlangsung hari ini membahas tentang Penanggulangan hama (WBC) Wereng Batang Coklat, supaya penyemprotannya di bagian bawah. Dilarangnya menyemprot dengan pestisida yang di campur- campur karena bisa merusak Ekosistem yang ada, sehingga kedepan dalam pengendalian hama tidak terlalu susah dan tidak cepat merabah lebih luas. Memberi arahan untuk jarak tanam supaya di perhatikan agar sinar matahari bisa mengenai tanah sehingga bisa penanggulangan hama.

Di himbau dari ibu sutarni untuk tidak membuang jerami bekas panen supaya menyemprot dengan obat cepat busuk dan segera di olah tanahnya supaya pada waktu tanaman sudah hidup bisa jadi pupuk yang bagus dan hama pun tidak terlalu banyak. Karena dengan pupuk organik tanaman bisa tumbuh sehat sehingga wereng tidak suka. Ada jenis hama (Brakiptera ) merupakan wereng yang tidak bisa terbang. Yang memacu hama yaitu jenis varietas. Kalau varietas bagus pasti wereng juga suka menyerang sehingga petani harus lebih memperhatikan cara pembasmian hama tersebut. Di anjurkan dari PPL untuk menyemprot benih yang sudah di tabur dengan peptisida. "Tegas Sertu Didik Triyanta Babinsa Kedungampel".

Sumber : Babinsa koramil 22 Cawas

Ubinan Padi

Cawas (14/2) Petani di Cawas sudah mulai panen raya tanaman padi. Pada musim tanam ini dilakukan Ubinan untuk mengetahui perkiraan produktifitasnya. Ubinan tanaman padi kali ini dilakukan di Desa Karangasem dengan mengambil 12 titik sampel yang telah ditentukan oleh Badan Pusat Statistik Kab. Klaten. Selain Desa Karangasem ubinan juga akan dilakukan di Desa Balak dan Desa Bogor.

Hasil ubinan dijadikan laporan capaian produktifitas secara cepat, dimana sifatnya adalah mewakili dari hasil panen petani keseluruhan. Hasil ubinan ini bisa dijadikan rujukan dalam pengambilan kebijakan pertanian, dimana metode yang digunakan dilakukan dengan cara ilmiah.

Ubinan ini melibatkan tiga unsur, antara lain Petugas teknis pertanian, Badan Pusat Statistik Klaten, dan Koramil 20/Cawas. [IA]



Pertemuan Kelompok Tani Barepan


Barepan (14/2) sejumlah pengurus kelompok tani Bakti Tani dan Karya Tani desa Barepan kecamatan Cawas di dampingi oleh PPL, Kepala Desa dan sejumlah perangkat desa melaksanakan pertemuan kelompok tani.  

Pertemuan kali ini dengan agenda penyegaran pengurus dan pembentukan RT sawah. PPL wilayah Desa Barepan Lidia Nitasari Sunarto Putri, S.TP menjelaskan penting nya RT sawah dalam kelompok tani. RT sawah merupakan pengurus kelompok tani yang bertugas mengkoordinir kegiatan di sejumlah petak sawah dalam satu hamparan. Wilayah kerja RT sawah sekitar 20-40 petak sawah dalam satu hamparan. Kehadiran RT sawah memperingan kerja pengurus kelompok dari berbagai aspek. Informasi kepada petani lebih cepat tersampaikan, bila ada program kegiatan RT sawah sangat membantu dalam pelaksanaan di lapangan. 

Dalam kesempatan ini juga Kepala Desa Barepan Irmawan Andrianto menekankan rasa "handarbeni" bagi seluruh petani desa barepan, sehingga tidak hanya memikirkan sawahnya sendiri namun juga peduli dengan lingkungan sekitar. Kebersihan saluran, bahu jalan, jalan tani dan kesadaran menanam bunga jenis refugia yang sangat bermanfaat bagi petani. 

Bila dilihat dari golongan usia yang menjadi pengurus di dua kelompok tani ini, nampaknya regenerasi perlu segera dilaksanakan. Hal ini ditegaskan oleh Kaur Pembangunan Desa Barepan Florentina Tri Iswororini yang mengharapakan kaderisasi mulai dilaksanakan agar ketika pengurus yang sudah berusia lanjut lengser dari jabatannya maka yang muda sudah siap untuk menggantikan posisinya.

Keberhasilan program pertanian pemerintah sangat tergantung dari peran serta aktif petani, kelompok tani, PPL, dan pemerintah. [N]

Pembersihan Bahu Jalan dan Perawatan Refugia Pakisan

Cawas (11/2) Pengurus kelompok tani Tani Sejati Desa Pakisan Kecamatan Cawas Minggu pagi ini terlihat membersihkan bahu jalan di sepanjang jalan raya Cawas-Weru. Kegiatan ini dilakukan untuk membersihkan bahu jalan dari tanaman liar semacam rumput-rumputan, ketela pohon dan "krangkongan". Tanaman liar ini membuat lingkungan kotor, mempersempit bahu jalan, dan menjadi media tumbuh bagi hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman padi di sekitarnya. Dengan menggunakan mesin pemotong rumput dan peralatan tradisional seperti sabit dan plencong, para petani ini giat melakukan pembersihan.

Pemasangan Ajir pada tanaman refugia
Pemerintah Kabupaten Klaten mempunyai program penanaman bunga golongan Refugia untuk memperindah bahu jalan dan terlebih berguna sebagai penghalau hama tanaman padi. Kegiatan penanaman bunga refugia ini sudah berlangsung sejak tahun 2017 lalu, dan di tingkat kecamatan desa Pakisan menjadi juara pertama dalam Lomba tanam refugia ini.

Tanaman refugia membutuhkan perawatan. Terlebih di musim penghujan yang disertai angin, tanaman ini mudah roboh, apalagi di tanam di pinggir jalan yang langsung terdampik bila ada angin.  Untuk menjaga tanaman tetap kokoh, dibantu dengan pemasangan anjir di setiap tanaman refugia.

Sejenak melepas lelah mereka foto bersama di sekitar tanaman refugia. [N]

Perawatan Saluran Irigasi Pakisan

Pakisan (11/2) sejumlah pengurus kelompok tani Sumber Agung Pakisan melakukan perawatan saluran irigasi yang rusak. Sepanjang kurang lebih 10 m saluran irigasi di perbatasan wilayah Pakisan dan Balak tepatnya Utara Dukuh Kiranu ambrol. hal ini berdampak pada tersumbatnya saluran irigasi di lahan pertanian ini. 

Suryono selaku ketua kelompok tani Sumber Agung mengatakan bahwa kelompok tani memang bertanggung jawab atas kelancaran saluran irigasi bagi pertanian di wilayahnya masing-masing. malam sebelumnya (10/2) dilakukan pertemuan rutin kelompok tani salah satunya membahas mengenai rusaknya saluran irigasi ini, dan disepakati pagi harinya dilakukan gotong royong. Selain melakukan perbaikan saluran ini, kelompok tani Sumber Agung juga aktif  melakukan pengurasan saluran air. Hal ini dilakukan untuk memperlancar jalannya air di saluran irigasi, mengingat wilayah persawahan desa Pakisan merupakan daerah paling Timur di wilayah Cawas dan menjadi wilayah akhir yang menerima air bila banjir datang. [N]

Padi Merah

Cawas (13/2) Tanaman padi mempunyai banyak jenis nya, salah satunya adalah padi beras merah. Dimana padi jenis ini sebagai pengganti padi jenis putih, dimana padi jenis merah ini sebagai salah satu alternatif bagi penderita diabetes. Kandungan gizi yang ditemukan dalam padi jenis merah ini antara lain vitamin E, thiamin, magnesium, vitamin B6, dan serat.

Padi jenis merah ini sangat jarang ditanam oleh petani dikarenakan bibit yang betedar dipasaran adalah bibit padi jenis putih. Bibit padi jenis merah ini sangat sulit dipasaran juga berkaitan dengan minat petani itu sendiri. Hanya sedikit sekali petani yang mengembangkan padi jenis merah ini.

Lidia Nitasari Sunarto Putri selaku Penyuluh pertanian yang membawahi Desa Balak mengungkapkan bahwa padi jenis merah ini sebagai uji coba adaptasi di wilayah cawas yang merupakan hal baru bagi petani cawas. Padi jenis merah ini bisa menjadi peluang dalam peningkatan pendapatan karena nilai jualnya lebih tinggi.

Padi jenis merah ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah dimana sangat minim dalam pengembangannya. [IA]

Perawatan Refugia

Cawas 5/2 Ketua Kelompok Tani melakukan perawatan tanaman refugia di area persawahan Desa Baran. Perawatan ini supaya rumput liar disekitar tanaman refugia dapat diminimalisir agar tanaman refugia dapat berkembang optimal. Dimana tanaman refugia ini berguna untuk menanggulangi hama tanaman padi dengan adanya hewan predator yang akan membunuh hama.  Bapak Pardi selaku ketua kelompok tani menyampaikan mumpung belum ada kegiatan persawahan dan sambil menunggu panen melakukan pembersihan gulma. 

Pembersihan rumput liar ini dilakukan dengan menggunakan mesin untuk mempercepat selesai melihat luasnya area yang harus ditangani. Bila dilakukan manual dengan sabit akan membutuhkan waktu yg relatif lama./ IA

SINERGI BABINSA DAN PPL MELAKSANAKAN KOMUNIKASI SOSIAL

Klaten. Jumat (2/2/18) Sertu  Edi Suranto Selaku Babinsa Bawak dan  Bapak Cecep Sasmita selaku PPL  melaksanakan komunikasi sosial di Dukuh Tlukan Desa Bawak kecamatan Cawas ke Kelompok Tani Tani Subur Desa Bawak. Kegiatan komsos ke Kelompok Tani Tani Subur dalam rangka pendataan luas sawah yg akan di jadikan Demlot kedelai pada MT III dan mengantisipasi hama Wereng dan hama yang lain agar petani lebih dini dalam mengantisipasinya.

Dalam kesempatan tersebut Bapak Cecep  Sasmita selaku PPL juga menyarankan kepada bapak Witono agar dalam pembibitan mencari bibit unggul yang disarankan oleh pemerintah karena bibit tersebut sdh di uji coba dan Tahan terhadap hama penyakit sehingga petani akan meningkat hasil panennya.


Dalam melaksanakan penyemprotan dalam mengantisipasi Hama Penyakit Sertu  Edi Suranto selaku Babinsa juga menyarankan untuk menggunakan pestisida yang ramah lingkungan sehingga tidak merusak kultur tanah yang akan mengganggu kesuburan tanah serta perbanyak menggunakan pupuk organik agar tanah tetap terjaga kesuburannya.

Sumber : 
http://www.kodimklaten.blogspot.co.id