PASCA PANEN : PEMBUATAN KECAP
Oleh : Tut Wuri
Handayani, SP.
Kedelai mengandung
protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43
%. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging,
ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih
tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak
boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya,
kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang
berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik
tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi
berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan
yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga,
kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.
Dari berbagai macam
olahan yang terbuat dari kedelai, kecap adalah salah satu yang biasa dijumpai.
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan berwarna
hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah
kedelai atau kedelai hitam. Namun adapula kecap yang dibuat dari bahan dasar
air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya kental dan terbuat
dari kedelai, sementara kecap asin lebih cair dan terbuat dari kedelai dengan
komposisi garam yang lebih banyak, atau bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar
kedelai atau kedelai hitam bahkan air kelapa, kecap juga dapat dibuat dari
ampas padat dari pembuatan tahu.
Prosedur pembuatan kecap kedelai
1.
Penyortiran
Menyiapkan biji kedelai hitam yang tua. Bebas dari
sisa tanaman batu, kerikil, tanah, biji kedelai tidak luka, bebas serangan hama
dan penykit, tidak memar atau rusak, kulit biji tidak keriput. Caranya biji
kedelai diletekan pada tampah kemudian di tampi.
2.
Pencucian
Setelah disortir, kedelai dicuci dengan air bersih.
Tujuannya agar kotoran – kotoran yang masih melekat atau tercampur dapat
hilang.
3.
Perebusan
Perebusan dilakukan selama 2 jam. Caranya biji kedelai dimasukan ke dalam
panci kemudian direbus dengan kompor. Banyaknya air dalam perebusan sampai
terendam atau sekitar 2,5 kali volume bahan. Tujuannya agar mendapatkan biji
kedelai yang lunak dan kulitnya mudah dikupas.
4.
Penirisan
Penirisan dilakukan
dengan menggunakan kalo selama 0,5 – 1 jam sampai kedelai dingin.
5.
Penjamuran
Setelah kedelai dingin dilakukan penjamuran
menggunakan laru kecap dengan perbandingan 1 kg bahan membutuhkan 1 gram laru
jenis Rhizopus. Sp.
6.
Penggaraman
Biji kedelai yang telah berjamur dimasukan dalam
larutan garam 20 %. Maksudnya mencampur 200 gram garam kedalam air 1 liter.
Sebagai patokan untuk 1 kg bahan membutuhkan 4 liter larutan garam 20 %.
7. Penyaringan I
Selanjutnya dilakukn penyaringan dengan menggunakan kalo. Hasil utamanya
berupa filtrat, sedangkan hasil sampingnya berupa ampas.
8. Perebusan II
Sebelum direbus, kedalam filtrat ditambahkan gula
kelapa yang dicairkan, bumbu-bumbu penyedap dan air bersih. Sebagi patokan untuk 1 liter filtrat membutuhkan 2 kg gula
kelapa yang telah dicairkan atau larutkan dalam 0,5 liter air.
9.
Penyaringan II
Selanjutnya dilakukan penyaringan II dengan
menggunakan kain penyaring.
10.
Pembotolan
Pembotolan dengan menggunakan botol yang bersih.
Kemudian cairan kecap dimasukan ke dalam botol dan di tutup rapat.
Catatan :
1)
Pemberian jamur harus sesuai jumlahnya dengan banyaknya kedelai, agar
tidak menimbulkan kegagalan jamur yang tumbuh.
2) Setelah
direbus dan ditiriskan, kedelai harus didinginkan dengan sempurna. Bila tidak,
jamur yang ditebarkan diatasnya akan mati.
3) Bahan
baku untuk pembuatan kecap, selain dari kacang kedelai dapat juga dari biji
kecipir, dengan proses pembuatan yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar